Makassar, Baruga – Berkarya merupakan salah satu bentuk tanggung jawab moral mahasiswa. Suatu karya tidak hadir begitu saja, tapi memiliki proses dalam membentuknya. Salah satu wadah untuk berkarya bagi mahasiswa Ilmu Komunikasi Fisip Unhas ialah melalui klub Kine dan Fotografi (Kifo). Klub ini berada di bawah naungan Korps Mahasiswa Ilmu Komunikasi (Kosmik) yang befokus pada pengembangan minat dalam film dan foto.
Untuk mengapresiasi karya warga Kosmik, di Cafe Pijakan yang terletak di Jalan Pelita Raya, pameran foto menyambut kedatangan pengunjung di sisi-sisinya. Sejak sore di hari Sabtu, 24 Maret 2018 foto-foto tersebut tertata rapi di panel hitam. Sosok-sosok di balik foto bercerita tentang “Pekerja dan Kota” sebagaimana tema yang diusung.
Sebanyak 13 warga Kosmik berkontribusi dalam pameran foto tersebut. Nurimna Fadlia, Manajer Kifo Kosmik memaparkan dalam sambutannya, bahwa alasan diangkatnya “Pekerja dan Kota” sebagai tema utama pameran ialah untuk menunjukkan banyaknya pekerjaan di sekitar kita yang memiliki latar belakang berbeda-beda. Foto-foto tersebut dipajang di sudut cafe pijakan, agar pengunjung semakin mudah untuk melihat foto-foto hasil karya warga Kosmik.
Salah satu pengunjung, Ishaq turut pula memberikan komentar. Ia mengungkapkan bahwa pameran ini bagus, foto-foto yang dipamerkan sudah menggambarkan tema dan disampaikan dengan tepat. “Foto-fotonya juga berkelas, wajib dilombakan. Yang paling saya suka itu foto story-nya,” ungkap mahasiswa Universitas Negeri Makassar, Jurusan Desain Komunikasi Visual ini.
Di bagian tengah cafe, terdapat layar yang memutarkan film “Melipat Kota” serta diskusi bersama sutradaranya pada pukul 20.30. Suasana hangat juga diawali dengan sambutan oleh manajer Kifo Kosmik Nurimna Fadlia, serta sambutan oleh Ketua Kosmik Unhas, Azwar Asnan.
Menurut cerita sang sutradara, Aidil Prasetyo, film ini memakan waktu produksi hampir 2 bulan, mulai dari pra-produksi, produksi hingga pasca-produksi. Film ini mengangkat tema tentang isu sosial yang terjadi di masyarakat kota. Dengan durasi 9:40, diceritakan dalam sebuah angkot, terjadi berbagai isu-isu sosial yang sering kita jumpai, seperti penumpang yang merokok dalam angkot dan menyebabkan penumpang lain terganggu, remaja yang merasa malu dilihat naik angkot oleh temannya, dan berbagai kejadian lain.
Screening film ini tidak hanya dihadiri oleh warga Kosmik saja, tapi masyarakat dari organ luar, seperti komunitas-komunitas kine dan fotografi di kota Makassar dan juga dihadiri oleh beberapa pemeran dari “Melipat Kota”. Tapi, sebelum film “Melipat Kota” diputarkan, para pengunjung juga disajikan oleh film lain, juge merupakan karya warga Kosmik, yaitu “Muse”. Menikmati kopi yang disajikan secara gratis serta beberapa kue manis, menambah rasa nyaman dalam menikmati malam minggu itu. Para pengunjung dapat berbaring di atas rumput hijau dengan bantal besar sambil menikmati film “Muse” dan “Melipat Kota”.
Apresiasi lainnya hadir pula dari salah satu pengelola Cafe Pijakan. Ia berpendapat bahwa film ini sangat menarik karena memerhatikan masalah sosial. Selalu ada pesan sosial. Di tengah masalah sosial yang kita tinggalkan dan mulai terlupakan, tim produksi berhasil mengangkat hal ini. “Semoga karya kalian lebih baik ke depannya,” harapnya.
Sebagai mahasiswa, khusunya mahasiswa ilmu sosial, dipandang perlu untuk peka terhadap isu sosial yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Beragamanya media untuk menyampaikan serta mengingatkan isu isu tersebut agar dijadikan sebagai pengingat serta bahan refleksi buat semua orang. Mengingat peran kita sebagai mahasiswa, yaitu inheren masyarakat.
Wahyu Al-Mardani pun selaku warga Kosmik berharap pula bahwa dengan adanya apresiasi karya ini, warga Kosmik yang turut memberi sumbangsih karya pada kegiatan ini, untuk tidak cepat merasa puas dan dapat terus berkarya. Selain itu, hal ini dapat menjadi pemantik bagi adik-adik 2017 bahwa dalam berkarya itu memiliki proses. Dalam kegiatan ini, bukan hanya bertujuan untuk mengapresiasi karya, tapi juga sebagai ruang silaturahmi warga Kosmik dengan mahasiswa organ luar lainnya.
Berkumpul bersama sambil menikmati karya orang lain lalu saling berbagi pemikiran tentang berkarya, sangat menyenangkan untuk mengisi malam minggu yang produktif, bukan? Apalagi ditambah dengan secangkir kopi yang semakin melengkapi suasana pada malam itu. (LR)
Oleh: Putri Aliqa Umayyah Ilustrasi: Pinterest Di sebuah rumah yang sederhana, terdapat seorang wanita yang…
Oleh: Muh. Cahyo Dherian Ilustrasi: Widya Juniaty Dikeramaian yang memekakkan telinga, terdapat seorang anak yang…
Tulisan : Muhammad Alfaridzi Foto : Muhammad Alfaridzi Kegiatan Basic Public Relations (PR) Class yang digelar di…
Penulis: Jessy Marty R. Loardi Editor: Satriulandari Foto : KIFO KOSMIK Basic PR Class kembali diadakan…
Penulis: Kayla Aulia Djibran Editor: Satriulandari Foto : KIFO KOSMIK Korps Mahasiswa Ilmu Komunikasi (Kosmik) melalui…