Kosmik

7 Tradisi Ilmu Komunikasi: Jenis dan Pengertiannya

Penulis : Tim Baruga dan CSC

Komunikasi merupakan satu di antara berbagai tahapan kehidupan manusia. Setiapmelakukan aktifitas, manusia senantiasa melibatkan komunikasi sehingga terjadi interaksiyang kemudian menghasilkan makna. Dengan begitu, komunikasi sejatinya adalah bentukinteraksi manusia.

Terlebih lagi, manusia sebagai makhluk sosial mempunyai keinginan untuk ingin tahudan berkembang sehingga komunikasi menjadi salah satu sarananya. Maka dari itu, terbentuklah cabang ilmu komunikasi sebagai pembelajaran membangun komunikasiyang efektif.

Rumpun ilmu komunikasi ini pun mengalami perkembangan dengan cepat sebabdipengaruhi oleh dinamika sosial seperti penggunaan teknologi komunikasi, revolusiindustri, dan politik global. Oleh karena itu, Robert Craig membelah ilmu ini menjadilebih spesifik ke dalam tujuh tradisi.

Ketujuh tradisi tersebut tersusun mulai tradisi sosiopsikologi, sibernetika, semiotik, fenomenologi, sosial budaya, retorika, dan kritis. Ketujuh tradisi tersebut diulas dalamdiskusi Communication Study Club (CSC) berikut:

1. Sosiopsikologis

Tradisi sosiopsikologis merupakan kajian mengenai individu sebagai makhluk sosial yang berasal dari kajian psikologi sosial. Kajian ini memiliki gagasan utama yakni bagaimana membongkar proses komunikasi yang berawal dari individu-individu yang terlibat dalamaktifitas komunikasi.

Contohnya, bagaimana individu membuat rencana atas strategi pesan, bagaimana komunikan menerima pesan, dan efek pesan dalam individu. Adapun tradisi ini menitikberatkan komunikasi dan orang yang pikirannya dipengaruhi. Pikirannyatersebut kemudian menjadi gudang untuk mempersepsi suatu realitas.

2. Sibernetika

Sibernetika adalah tradisi sistem-sistem kompleks yang didalamnya orang-orang salingberinteraksi, memengaruhi satu sama lainnya sehingga teori-teori dalam tradisi inimenjelaskan bagaimana proses fisik, biologis, sosial, dan perilaku kerja. Gagasan utamadari tradisi ini yaitu melihat komunikasi sebagai sekumpulan elemen yang berinteraksimembentuk golongan lebih kumulatif.

Sederhananya, tradisi ini menjelaskan bahwa komunikasi tidak terjalin secara linear melainkan berlangsung timbal balik. Maka, setiap orang dalam sistem komunikasi inisaling memengaruhi satu sama lain.

3. Semiotik

Tradisi ini menunjukkan bagaimana seseorang melihat suatu tanda sebagai bentukkomunikasi. Tanda yang dimaksudkan tersebut terbagi menjadi dua yaitu petanda dan penanda.

Petanda merupakan makna yang hadir dalam pikiran seseorang terhadap suatu tanda. Sementara, penanda merupakan simbol atau tanda yang tidak merujuk pada realitasaslinya. Contoh penanda di antaranya:

o   Semantik : Bagaimana tanda berhubungan dengan objeknya/sumber tanda.

o   Sintaktik : Tanda-tanda tidak berdiri sendiri namun merujuk pada banyak hal yang saling berhubungan.

o   Pragmatik : Sistem tetap dan tidak semua orang tahu melainkan hanya subkulturtertentu.

4. Fenomenologi

Tradisi fenomenologi mengacu pada perwujudan suatu objek, peristiwa atau kondisi yang kemudian dipersepsi. Dalam hal ini, individu-individu secara aktif menafsirkanpengalaman mereka.

Fenomenologi juga mempelajari mengenai proses konstruksi makna. Dengan begitu, tradisi ini menjadi salah satu landasan teoritis ilmu perilaku dan budaya.

5. Sosial Budaya

Realitas dari tradisi ini dikonstruksikan melalui bahasa, pengetahuan bersifat interpretatif, dan merupakan hasil konstruksi. Adapun tradisi ini berfokus pada interaksi yang terjadiantara manusia.

6. Retorika

Tradisi retorika mendefinisikan komunikasi sebagai seni dalam berbicara yang menggunakan semua cara persuasif. Dengan begitu, tradisi ini berfokus pada argumen, struktur gagasan, penggunaan bahasa, dan penyampaian di depan umum.

7. Kritis

Tradisi ini menganggap komunikasi sebagai refleksi kritis terhadap diskursus yang tidakadil, berimbang, dan emansipatif. Gagasan utama tradisi ini yakni memahami pola aturanyang sudah baku dan dianggap benar, bangunan kekuatan, dan keyakinan atau ideologiyang memonopoli kaum sosial melalui pandangan tertentu.

Pandangan tersebut lahir dari minat yang dibangun atas kekuatan yang pada akhirnyamenekan kelompok minor.

Sumber:

· Diskusi CSC berjudul “7 Tradisi Ilmu Komunikasi” yang diulas oleh Rini Asriani Naim & Atira Aprilianti

· Buku berjudul Pengantar Ilmu Komunikasi oleh Tita Melia Milyane dkk.

· Jurnal Universitas Islam Riau berjudul “Memilih di Antara 7 Tradisi Ilmu Komunikasidalam Kerangka Filosofis” oleh Harry Setiawan

Kosmik

Recent Posts

Ancaman Deepfake AI terhadap Aktualisasi Informasi dalam Media

Oleh: Jessy Marty R. Loardi “ Ancaman Deepfake yang dibuat dari AI bisa berakibat fatal…

2 months ago

Terjebak Trauma dan Istana: Kisah Beast Si Avoidant yang Takut akan Kelekatan

Oleh: Yaslinda Utari Kasim Siapa yang tidak kenal dengan karakter Beast? Pangeran buruk rupa yang…

2 months ago

Kenali Ragam Berita dan Teknik Menulisnya Lewat Basic Journalistic Class

Oleh: Kayla Aulia DjibranEditor: Satriulandari Korps Mahasiswa Komunikasi (Kosmik) Fisip Unhas mengadakan Basic Journalistic Class membahas…

2 months ago

Ruang yang Kini Kosong

Oleh: Yaslinda Utari Kasim Ruang itu kini kosong. Ruangan yang di desain sederhana namun nyaman.…

2 months ago

Kosmik Unhas melalui CSC Gelar Diskusi Politik Peran Anak Muda dalam Berpolitik.

Penulis: Inayah Azzahra Novareyna SEditor: Satriulandari Communication Study Club (CSC) Korps Mahasiswa Ilmu Komunikasi (Kosmik) Unhas…

2 months ago

Hubungan antara AI dan Manusia: Apakah Dapat Disebut sebagai Komunikasi?

Oleh : Jessy Marty Komunikasi merupakan proses penyampaian informasi dari seorang komunikator kepada seorang komunikan.…

3 months ago