Makassar, Baruga – Aliansi Mahasiswa Sospol Universitas Hasanuddin (Unhas) turut menggelar aksi pada Senin (11/4/22) pukul 13.40 WITA dengan mengambil titik kumpul di Lema FISIP Unhas dan titik aksi di depan gedung Kantor DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Provinsi Sulawesi Selatan. Aksi ini dihadiri oleh perwakilan dari seluruh lembaga yang tergabung dalam Aliansi Sospol Unhas, yaitu Himpunan Mahasiswa Pemerintahan (Himapem), Himpunan Mahasiswa Politik (Himapol), Himpunan Mahasiswa HI (Himahi), Himpunan Mahasiswa Antropologi (Human), Keluarga Mahasiswa Sosiologi (Kemasos), Himpunan Mahasiswa Administrasi (Humanis), dan Korps Mahasiswa Ilmu Komunikasi (Kosmik).
Dalam aksi tersebut, Aliansi Sospol Unhas menggugat dan mengecam hadirnya pemerintahan yang pro-Investor dan menyengsarakan rakyat atas nama pembangunan.
“Kita hadir di sini menuntut pemerintah untuk menyelesaikan persoalan kebijakan yang tidak pro terhadap rakyat, itu yang pertama. Juga mendesak pemerintah untuk lebih memperhatikan kesejahteraan rakyat di semua sektor termasuk di bidang pendidikan dan pangan khusunya bahan pokok.” Jelas Agus, salah satu mahasiswa Aliansi Sospol Unhas ketika ditemui di sela-sela aksi (11/4/22).
Sehubungan dengan hal tersebut, Aliansi Mahasiswa Sospol Unhas menuntut adanya tanggung jawab pemerintah melalui pelaksanaan 3 (tiga) poin berikut:
Aksi yang berlangsung hingga pukul 5.18 WITA ini berakhir ketika elemen non-mahasiswa mulai ricuh dan menyebabkan kondisi menjadi tidak kondusif sehingga massa Aliansi Sospol Unhas terpaksa mundur sebelum mencapai titik aksi. Mahasiswa Aliansi Sospol bergabung bersama mahasiswa dari berbagai Universitas di Kota Makassar menyampaikan aspirasinya di bawah jembatan Fly Over sebelum bubar dikarenakan keadaan yang semakin tidak kondusif.
“Seperti yang kita ketahui saat ini minyak goreng sangat langka, teman-teman. Dan terlihat lucu ketika negara penghasil kelapa sawit terbesar sendiri mengalami hal tersebut.” Teriak salah seorang mahasiswa dari Aliansi Sospol Unhas yang ikut menyuarakan aspirasinya tepat di bawah jembatan Fly Over (11/4/22).
Dari pihak DPRD sendiri sempat menanggapi para massa aksi unjuk rasa namun kembali masuk ketika kericuhan mulai terjadi. Dalam pernyataannya, Wakil Ketua DPRD Sulsel menyampaikan bahwa akan meneruskan perjuangan dari aksi ini ke pemerintah pusat di Jakarta.
Rezky Dina Indasari/Latifahtul Khaerani
Oleh : Satriulandari Foto : Dokumentasi Pribadi Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fisip Unhas raih juara tiga…
Oleh: Putri Aliqa Umayyah Ilustrasi: Pinterest Di sebuah rumah yang sederhana, terdapat seorang wanita yang…
Oleh: Muh. Cahyo Dherian Ilustrasi: Widya Juniaty Dikeramaian yang memekakkan telinga, terdapat seorang anak yang…
Tulisan : Muhammad Alfaridzi Foto : Muhammad Alfaridzi Kegiatan Basic Public Relations (PR) Class yang digelar di…
Penulis: Jessy Marty R. Loardi Editor: Satriulandari Foto : KIFO KOSMIK Basic PR Class kembali diadakan…