Teks dan Wawancara oleh Nabilah Savitri
Banyak yang bertanya-tanya apa itu Public Relations dan bagaimana sih bekerja sebagai Public Relations. Nah, Public Relations (PR) sendiri disimpulkan sebagai salah satu fungsi manajemen yang menjadi jembatan antara perusahaan atau organisasi dengan publiknya. Public Relations pun membantu sebuah perusahaan, organisasi, badan atau institusi agar publik mau bekerja sama dengan baik. Ada pula menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antar lembaga (organisasi) dengan publiknya, internal maupun eksternal dalam rangka menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik dalam upaya menciptakan opini public yang menguntungkan lembaga organisasi sebagai fungsi utama public relations.
16 November 2017 yang lalu, Crew Trans7 sedang menjalankan acara di Universitas Hasanuddin. Trans7 adalah media yang bisa dibilang sukses berkarir di Indonesia. Nah karena penasaran dengan cara kerja di dunia Public Relations, Nabilah Savitri pun mewawancarai Puguh Permana (@permanapuguh), Public Relations Trans7 di bidang Community Relations. Laki-laki kelahiran Kebumen, Jawa Tengah pada 20 November 1991 ini akrab disapa Puguh. Setelah menyelesaikan studi S1 di jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia, ia sempat bekerja di konsultan pengembangan sumber daya manusia, setelah itu sempat berpindah kerja di Sampoerna, bagian marketing, hingga akhirnya menjadi PR Trans7.
Lalu, bagaimana sih bekerja sebagai Public Relations menurut Puguh? Simak wawancara berikut ya!
Mengapa memutuskan untuk menjadi seorang Public Relations?
Karena aku dasarnya emang orang PR, soalnya aku kuliah di UI (Universitas Indonesia) jurusan Ilmu Komunikasi.
Mengapa memilih bekerja di Industri Media?
Sebelumnya kan aku kerja di perusahaan, terus aku tuh mau, sekali aja aku kerja di tempat yang sesuai dengan kuliah aku.
Sudah berapa lama kerja di dunia media?
Satu tahun dua bulan.
Selama Satu Tahun menjadi seorang Public Relations apa saja yang didapatkan?
Kalo ngomongin teori, secara teori sih yang aku ingat tentang Public Relations itu cuma mata kuliah Professional Image yang isinya tuh tentang pencitraan diri, tentang cara berpakaian sesuai dengan perusahaan. Terus, kalau yang aku dapat selama setahun kerja di Trans7 tuh, berhubung aku anak Community Relations aku bisa ketemu banyak orang dari daerah yang berbeda-beda, aku juga bisa bangun hubungan dengan beberapa komunitas di Indonesia.
Apa sih perbedaan bekerja sebagai Public Relations di suatu perusahaan dengan di media?
Bedanya itu sih kalau di media tuh lingkungan kerjanya lebih energik dan seru. Meski di tiap media beda-beda, di Trans7 sendiri yang kerja kebanyakan itu orang-orang muda, jadi yang udah tua akan tetap merasa masih muda, soalnya kan lingkungannya pada muda semua. Sedangkan waktu aku kerja di perusahaan, aku harus hormat ngomong ke siapapun manggil Pak, Bu ke semua orang yang kesannya agak sedikit kaku. Sementara di media cuma saling panggil mas, kesannya jatuhnya enggak statis.
Seberapa penting sih posisi Public Relations di perusahaan?
Sangat penting, karena kalau ada apa-apa anak Public Relations yang kena. Contohnya tuh, ada yang lagi meliput berita, terus ada masalah di tempat kejadiannya, yang menangani hal tersebut itu bukan tim liputan yang ada di lokasi kejadian, melainkan anak Public Relations. Di dalam teori Public Relations juga disebutkan kalau PR itu leher perusahaan, nah memang benar seperti itu. Hanya saja di beberapa perusahaan, Public Relations belum dianggap sebagai hal yang penting.
Apa saja skill yang harus dimiliki sebagai seorang Public Relation?
Yang paling utama dan penting itu skill komunkasi sih, percuma kamu pintar kalau kamu nggak bisa komunikasi dengan baik ke orang-orang. Gimana caranya kamu memperbaiki nama atau citra perusahaan, kalau kamu sendirinya nggak bisa ngomong. Jaga penampilan juga penting, karena orang-orang di sekitar kamu akan menilai penampilan kamu.
Tantangan-tantangan kerja di dunia Public Relations apa saja?
Karena aku orang Community Relations, tantangannya berhubungan dengan orang-orang baru, bukan yang sekadar aku baru kenal, tetapi juga ketika harus dihadapkan dengan orang-orang yang mempunyai background yang berbeda-beda. Jadi, kamu tuh harus tahu cara berhubungan dengan orang itu kayak gimana. Contohnya, kemarin aku sempat ke Medan, di sana kan orang-orangnya keras, otomatis aku nggak bisa bawa sifat ke-jawa-jawaan aku yang lembut kan, aku harus seimbangkan dengan lawan bicara aku.
Apakah benar, di dalam dunia Public Relations hal yang diutamakan adalah penampilan?
Kalau masalah penampilan yang cantik atau tidak cantik sih, kamu lihat saja aku, aku nggak ganteng tapi bisa masuk PR. Cantik atau nggak cantik itu masalah belakangan, yang penting bisa bawa diri dengan citra yang baik kemana-mana. Lebih kearah apa yang kamu kenakan daripada muka kamu. Kalau masalah penampilan, PR emang identic banget, aku juga dulu waktu daftar di Trans7 saingan aku cantik-cantik banget. Tapi, di Trans7 sendiri tuh lebih mementingkan otak kalian. Trans7 sih crew-crewnya memang standar-standar saja mukanya cuma kalau masalah isi otak, nggak usah ditanyain lagi deh. Yang penting menurut aku sih, bisa berpakaian menarik, bisa make-up sedikit dan tau mix and match baju seperti apa. Public Relationnya Trans7 pun beda-beda, kalau masalah penampilan tuh Corporate PR yang harus bagus terus penampilannya, tapi kalau event off-air, pakai sepatu kets ke kantor dikategorikan nggak apa-apa.
Kalau misalnya ada masalah, yang menangani hal tersebut langsung orang Public Relations ya?
Iya, Misalnya juga kalau bersinggungan dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). KPI negurnya langsung ke PRnya trans7. Kalau di Trans7, yang urus masalah teguran dari pemerintah itu government relations, tapi kalau semacam keluhan masyarakat, yang urus itu anak dari Corporate Relations.
Di Trans7, bidang kerja PRnya apa saja sih?
Public Relations Trans7 itu terbagi-bagi. Yang pertama, divisi marketing Public Relation, di dalam divisi ini Public Relation dibagi menjadi Corporate Relation, Media Relation, Community Relation, Government Relation, Audience dan Ticketing. Yang kedua, bagian Event off air, dibagi lagi yaitu event off air, publishing dan social media. Dan di dalam satu divisi ada 18 sampai 20 personil.
Terakhir, apa saran Puguh buat teman-teman yang ingin terjun ke dunia Public Relations?
Saran aku, banyak-banyak berlatih cara berkomunikasi, pelajari tipe-tipe orang kayak gimana, tipe tiap daerah gimana, kalau di kota ini menghadapi orang-orangnya gimana, semacam itu lah.
Dan kalau mau masuk di industry media, harus benar-benar passion kalian, karena kerjanya bakalan capek banget. Terus, untuk fresh graduate, kalian jangan berharap gaji tinggi sih, kecuali sudah berpengalaman. Saran aku juga, coba deh masuk agensi PR yang dimana di sana mengerjakan kerjaan dari perusahaan yang berbeda-beda, mampuslah pokoknya, tapi ilmunya dapat banget, aku aja sempat nyesal kenapa nggak masuk agensi PR.
Terimakasih Puguh!
Sama-sama!
Oleh: Putri Aliqa Umayyah Ilustrasi: Pinterest Di sebuah rumah yang sederhana, terdapat seorang wanita yang…
Oleh: Muh. Cahyo Dherian Ilustrasi: Widya Juniaty Dikeramaian yang memekakkan telinga, terdapat seorang anak yang…
Tulisan : Muhammad Alfaridzi Foto : Muhammad Alfaridzi Kegiatan Basic Public Relations (PR) Class yang digelar di…
Penulis: Jessy Marty R. Loardi Editor: Satriulandari Foto : KIFO KOSMIK Basic PR Class kembali diadakan…
Penulis: Kayla Aulia Djibran Editor: Satriulandari Foto : KIFO KOSMIK Korps Mahasiswa Ilmu Komunikasi (Kosmik) melalui…
Oleh: Radian Dwi Imam Ar'rafi Ilustrasi: Summer Bloom Manhua Sejak hari pertama kita bertemu, kamu…