Categories: Liputan

Jangan Ragu Membuat Karakter Tokoh dalam FILM!

Makassar, Baruga – Indie Movie Class (IMC) 2016 yang dilaksanakan oleh Korps Mahasiswa Ilmu Komunikasi (Kosmik) telah berlangsung selama empat hari pada Minggu (31/07). IMC kembali dilaksanakan di Ruang B KEMA FISIP UNHAS dan dihadiri oleh 20 peserta.

Materi hari ini dibawakan oleh Mariesa Giswandhani mengenai cerita dan skenario. Materi ini dibawakan untuk memberikan pemahaman kepada peserta mengenai cerita dan skenario. Mariesa juga turut menjelaskan mengenai perbedaan cerita dan skenario yang kadang dianggap sama. Ia menjelaskan bahwa dalam skenario, penggunaan bahasa yang digunakan tidak lagi seperti dalam cerita, cerpen atau novel, tetapi menggunakan bahasa visual yang bersifat gamblang. Sehingga setiap kru di dalam tim produksi mampu memvisualisasikan skenario dengan baik.

Ada beberapa tantangan yang dihadapi dalam pembuatan skenario, seperti memperhatikan durasi dalam pembuatan film dan fokus pada pokok cerita agar tidak keluar dari ide awal. Selain itu, tema yang disepakati juga harus ditonjolkan. Logline cerita pun harus dijadikan acuan dalam menulis skenario. “Semua tantangan ini bisa dihadapi dengan giat berlatih, membaca buku, dan menonton film”, kata Mariesa.

Setelah Mariesa Giswandhani, Nurul Ichsani yang kerap disapa Yuyu kemudian membawakan materi mengenai logline dan skenario yang kuat. “Produksi film yang baik berarti membuat skenario yang kuat. Skenario yang kuat, berdasarkan pada logline yang menarik dan mempunyai nilai jual, sehingga memancing kita untuk menonton film tersebut”, jelas Yuyu. Dosen  departemen Ilmu Komunikasi Unhas ini juga menjelaskan bahwa peran logline sangat berdampak pada skenario. Menurutnya, logline yang baik berarti sudah memenuhi 50% kriteria skenario yang baik.

Dalam pembuatan skenario yang kuat, karakter yang ada pada cerita juga harus kuat. “Membuat karakter tidak boleh setengah-setengah. Kalau Dia cerewet, yah cerewet. Bukannya kadang pendiam, kadang-kadang cerewet”, kata Yuyu.

Saat mendaftar IMC, peserta diharuskan membuat logline. Yuyu kemudian memberikan kesempatan kepada para peserta IMC untuk memperbaiki kembali logline yang telah dibuat. Hal ini bertujuan agar proses produksi kedepannya menjadi baik dan tidak asal-asalan. (RH)

Baruga Kosmik

Recent Posts

Ancaman Deepfake AI terhadap Aktualisasi Informasi dalam Media

Oleh: Jessy Marty R. Loardi “ Ancaman Deepfake yang dibuat dari AI bisa berakibat fatal…

2 weeks ago

Terjebak Trauma dan Istana: Kisah Beast Si Avoidant yang Takut akan Kelekatan

Oleh: Yaslinda Utari Kasim Siapa yang tidak kenal dengan karakter Beast? Pangeran buruk rupa yang…

2 weeks ago

Kenali Ragam Berita dan Teknik Menulisnya Lewat Basic Journalistic Class

Oleh: Kayla Aulia DjibranEditor: Satriulandari Korps Mahasiswa Komunikasi (Kosmik) Fisip Unhas mengadakan Basic Journalistic Class membahas…

3 weeks ago

Ruang yang Kini Kosong

Oleh: Yaslinda Utari Kasim Ruang itu kini kosong. Ruangan yang di desain sederhana namun nyaman.…

1 month ago

Kosmik Unhas melalui CSC Gelar Diskusi Politik Peran Anak Muda dalam Berpolitik.

Penulis: Inayah Azzahra Novareyna SEditor: Satriulandari Communication Study Club (CSC) Korps Mahasiswa Ilmu Komunikasi (Kosmik) Unhas…

1 month ago

Hubungan antara AI dan Manusia: Apakah Dapat Disebut sebagai Komunikasi?

Oleh : Jessy Marty Komunikasi merupakan proses penyampaian informasi dari seorang komunikator kepada seorang komunikan.…

2 months ago