Penulis : Mulyadi Anugrah Papua, Andi Aufar Juzaili Patawari, Muhammad Gilang Virgiawan, Nurul Jihanun Ummuaiman.
oleh Rafly Al Ghifahri
Sibernetika adalah bidang studi interdisipliner yang berkaitan dengan pengendaltan, komunikasi, dan regulasi dalam sistem yang kompleks, baik mekanis maupun biologis.
Dalam konteks tradisi komunikasi, sibernetika merujuk pada gagasan bahwa komunikasi adalah sebuah proses yang melibatkan pengiriman, penerimaan, dan Interpratast informasi dalam sebuah sistem yang saling berinteraksi.
Konsep-konsep sibernetika, seperti penggunaan umpan balik untuk mengatur dan memperbaiki proses komunikasi, dapat diterapkan dalam praktik komunikasi sehari- hari. Hal ini termasuk penggunaan umpan balik untuk meningkatkan efektivitas komunikasi interpersonal, penggunaan teknologi untuk memfasilitasi komunikasi antara individu atau kelompok, dan penggunaan strategi adaptasi untuk mengatasi hambatan dalam komunikasi.
Terdapat beberapa ruang lingkup dalam sibernetika, diantaranya yaitu:
Ruang lingkup ini memandang bahwa sibernetika melihat komunikasi sebagai bagian dari sistem yang besar.
Ruang lingkup ini memandang bahwa sibernetika melihat komunikasi sebagai sebuah proses dimana pesan diproses, dikirimkan, diterima, dan dimengerti oleh orang lain.
Ruang lingkup ini memandang bahwa sibernetika merupakan cara untuk memikirkan tentang bagaimana semua bagian komunikasi saling terkait.
Ruang lingkup ini memandang bahwa sibernetika juga memperhatikan bagaimana teknologi mempengaruhi cara kita berkomunikasi satu sama lain.
Dengan demikian, sibernetika memiliki kaitan yang erat dengan keilmuan komunikasi, membantu dalam memahami, menganalisis, dan meningkatkan proses komunikasi dalam berbagai konteks dan situasi.
Sumber:
Cyber Class 2024 materi “Mengenal Sibernetika”
oleh Muh. Ikbal S
Terdapat beberapa teori dan konsep dalam keamanan cyber, diantaranya yaitu:
Prinsip ini mencakup tiga aspek penting dalam keamanan informasi: Confidentiality (Kerahasiaan), Integrity (Integritas), dan Availability (Ketersediaan).
Konsep ini menekankan penggunaan beberapa lapisan pertahanan untuk melindungi sistem informasi dari serangan.
Model ini berasumsi bahwa tidak ada yang dapat dipercaya secara Implisit, bahkan pengguna atau perangkat yang berada di dalam jaringan internal.
Kerangka ini mencakup langkah- langkah seperti identifikasi risiko, perlindungan sistem, deteksi serangan, tanggapan terhadap insiden, dan pemulihan.
Konsep ini mendasarkan pada ide bahwa pengguna atau sistem hanya diberikan akses minimal yang diperlukan untuk menjalankan tugas mereka.
Melibatkan konsep dari teori game untuk menganalisis strategi antara penyerang dan pertahanan dalam konteks keamanan cyber.
Fokus pada bagaimana sistem dapat bertahan dan pulih dari serangan atau kegagalan
Melibatkan perencanaan untuk mendeteksi serangan, mengurangi dampaknya, serta memulihkan fungsi sistem secepat mungkin.
Dalam upaya untuk memperkuat keamanan kita di internet dan terhindar dari ancaman cyber security berikut adalah hal-hal yang bisa dilakukan:
Sumber:
Cyber Class 2024 materi “Mengenal Sibernetika”
oleh Yahya Alkautsar
Materi ini dimulai dengan pengenalan konsep dasar website. Website dapat menjadi sebuah pusat informasi resmi dari sebuah organisasi/perusahaan atau bisa dikatakan sebagai wajah mereka di dunia maya. Materi ini membahas elemen-elemen dasar yang diperlukan untuk membangun struktur dasar sebuah halaman web. Ini termasuk tag untuk mengatur judul, teks, gambar, tautan, dan elemen lainnya. Penekanan diberikan pada pembuatan struktur hierarkis yang jelas untuk memudahkan navigasi dan pengelolaan konten.
Sebuah halaman yang tersimpan pada sebuah komputer yang bertindak sebagai server. Yang isinya dapat diakses user melalui browser ataupun aplikasi tertentu.
Website dapat menjadi sebuah pusat informasi resmi dari sebuah organisasi/perusahaan atau bisa dikatakan sebagai wajah mereka di dunia maya.
Ketika berbicara tentang pembuatan website, terdapat dua istilah yang harus kita tahu dan pahami,
Mengatur elemen website, Mengatur responsiveness untuk berbagai rasio layer, dan Menciptakan alur yang nyaman bagi user.
Mendirect traffic, Memproses data, Mengelola interaksi, DLL.
Apa yang Bisa Kita Buat di Website Kita?
CMS (Content Management System)
Standalone
Sumber:
Cyber Class 2024 materi “Mengenal Sibernetika”
Berikut beberapa website hasil dari praktek peserta:
Website dibuat oleh:
Andi Aufar Juzaili Patawari, Arya Sang Surya, Aulia Artafianes, Muhammad Gilang Virgiawan, Mulyadi Anugrah Papua, Nurul Jihanun Ummuaiman, Siti Syamwahda Aresoe.
oleh Ifkar Alhaq
Dalam materi ini dijelaskan perbedaan antara etika dan etiket, serta filsafat tentang baik dan buruk.
Aliran besar filsafat etika dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
Aliran ini menggaris bawahi nilai moral dari suatu tindakan tentang sejauh mana tindakan itu merupakan ungkapan dari kewajibannya.
Aliran ini menganggap bahwa etika adalah ekspresi pribadi yang menekankan pentingnya praktik-praktik yang membentuk karakter yang baik, seperti refleksi pribadi, pembinaan diri, dan praktik-praktik moralitas dalam kehidupan sehari-hari.
Aliran ini menitikberatkan Tindakan berdasarkan konsekuensi yang akan dihasilkan dari sebuah tindakan.
Sumber:
Cyber Class 2024 materi “Mengenal Sibernetika”
Oleh : Satriulandari Foto : Dokumentasi Pribadi Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fisip Unhas raih juara tiga…
Oleh: Putri Aliqa Umayyah Ilustrasi: Pinterest Di sebuah rumah yang sederhana, terdapat seorang wanita yang…
Oleh: Muh. Cahyo Dherian Ilustrasi: Widya Juniaty Dikeramaian yang memekakkan telinga, terdapat seorang anak yang…
Tulisan : Muhammad Alfaridzi Foto : Muhammad Alfaridzi Kegiatan Basic Public Relations (PR) Class yang digelar di…
Penulis: Jessy Marty R. Loardi Editor: Satriulandari Foto : KIFO KOSMIK Basic PR Class kembali diadakan…