Oleh: Nadim Bintang
Rumah adalah tempat di mana kita berlindung, bertumbuh, dan berbagi cerita. Namun, apa yang terjadi ketika penghuni rumah itu mulai acuh tak acuh? Ketika langkah-langkah mereka tidak lagi terdengar di ruang-ruang yang dulu ramai, dan suara mereka menghilang dari percakapan yang seharusnya menghidupkan rumah itu?
Hari ini kita dihadapkan pada kenyataan pahit, banyak penghuni yang memilih untuk menutup pintu hatinya terhadap rumah ini. Mereka tidak lagi peduli pada kebersihan dinding-dindingnya, tidak lagi menata ruang-ruangnya, bahkan lupa bahwa mereka adalah bagian penting dari kehidupan di dalamnya. Rumah ini perlahan menjadi kosong, tidak karena hilang bentuknya, tetapi karena kehilangan semangatnya.
Namun, sebelum menyalahkan siapa pun, mari kita bertanya pada diri sendiri, apakah kita sebagai penghuni rumah ini sudah cukup membuatnya terasa hangat dan layak untuk dihuni? Ataukah kita justru yang tanpa sadar membiarkan beberapa sudut rumah ini menjadi dingin dan terlupakan?
Rumah ini milik kita bersama, bukan hanya milik mereka yang aktif, bukan hanya milik segelintir orang yang berdiri di depan. Jika rumah ini rusak atau kehilangan maknanya, kita semua yang bertanggung jawab. Maka dari itu, mari kita hidupkan kembali rumah ini dengan semangat dan kepedulian. Jadilah penghuni yang menjaga, bukan hanya mengeluh. Jadilah keluarga yang saling mendukung, bukan saling meninggalkan.
Oleh : Andi Erika Yuniarsi Di bawah kepemimpinan Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof. Jamaluddin Jompa,…
Oleh : Satriulandari Perkenalkan inovasi FinPlan App Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fisip Unhas sabet dua kategori…
Tulisan Oleh : Satriulandari Foto Oleh : Dokumentasi Pribadi Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fisip Unhas raih…
Penulis: Zulkarnaen Jumar Taufik Foto: Zulkarnaen Jumar Taufik Editor: Satriulandari Ketua Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Sesksual,…
Tulisan Oleh : Muhammad Alfaridzi Ilustrasi Oleh : Pinterest Di usia baru menginjak dua belas…