Sunshine

Oleh : Ichwan Aziizil

Dapat menceritakan lagu ini merupakan hasil diskusi yang pernah dibawakan oleh seorang kakak tentang “Semiotika Miuzik Domestik”. Saya percaya bahwa lagu ini ditambah dengan video musiknya yang rilis beberapa tahun lalu memberikan pemahaman lebih yang menarik perihal menyimak sebuah musik. Menyimak video musik tanpa dialog yang hanya memanfaatkan action untuk memberikan pengertian tentang sebuah lagu yang tidak hanya menjadi latar belakang bagi karya visual terkadang akan memunculkan misinterpretasi bagi sebagian pihak. Pada video musiknya menceritakan hal hal yang biasa dilakukan bersama ketika dalam perjalanan. Namun disini saya bisa katakan video musik Sunshine berhasil menyampaikan sesuatu yang lebih dari sekedar kita menyimak musiknya. Tapi yang akan saya bahas berorientasi lebih pada penggalan lirik yang membuat lagu ini sangat menarik bagi saya.

Di awal rilisnya Mabuk Laut, nuansa musik surf-rock yang paling santai berada dalam lagu ini. Terkesan mellow dengan tempo lambat dan lirik yang tidak ofensif seperti halnya rangkaian lagu lainnya dalam full album Mabuk Laut. The Panturas merangkum rasa tidak apa-apa saat melalui masa-masa tersulit dalam hidup. Lagu ini seperti nasihat bahwa hal yang buruk dapat terjadi kapanpun, mengumpamakan tenggelamnya matahari dan hari yang semakin gelap adalah hal yang manis ketika nyanyian tersebut sampai pada bait “you know, that you will always be my sunshine”. Romantika ini seolah dibuat untuk meyakinkan bahwa pasti ada seseorang yang mampu meredakan kebisingan di kepala, membuat keadaan akan lebih baik dari biasanya, membuat ketakutan lebih berani untuk dilawan, menjauhkan resah dari pemikiran yang sedang tak karuan, menguatkan masing-masing tubuh yang butuh.

Masing-masing dari kita nantinya juga akan merasakan kehilangan, yakinlah bahwa yang terluka tidak akan bertahan lama. Masing-masing dari kita akan baik-baik saja nantinya. Ketika salah satu terlalu lelah untuk menguatkan, wajar saja, itulah sebabnya ada saling diantara kita dan menguatkan. 

‘Cause tonight we’ll be fine.