Tentang 1 April, Hari Kebudayaan Kota Makassar dan Harapan di Baliknya

0
607

Penulis: Fitrayani Arya & Diana Islamiati | Foto: Muh. Mughiits Mumtaz

Kebudayaan sejatinya terlahir dari hasil penciptaan yang berdasar pada suatu kepercayaan, kesenian, atau adat istiadat. Bukan salah jika kebudayaan dijadikan sebagai tiang pedoman dalam memahami lingkungan tempat beranak pinak. Berbeda daerah, berbeda pula pemahaman dalam berbudaya.

Kota Makassar dengan segala keragamannya resmi menetapkan 1 April sebagai hari jadi Kebudayaan pada tahun 2019. Menurut penuturan Sittiara sebagai mantan Kepala Dinas Kebudayaan Kota Makassar, berbagai pertimbangan telah didiskusikan oleh tiga pakar sebelum akhirnya 1 April dipilih sebagai hari kebudayaan Kota Makassar. Alasan paling mendasar adalah pemilihan tanggal yang kondusif, terutama dalam menghadirkan nama-nama besar pada saat pagelaran seni tiap kali memperingati hari jadi Kebudayaan Kota Makassar nantinya.

Meski baru satu kali dirayakan, Andi Abdullah Bau Sawa selaku Kepala Dinas Kebudayaan optimis bahwa perayaan tahun berikutnya akan lebih meriah. Motivasi beliau dapatkan saat menteri memuji langsung Kota Makassar sebagai kota pertama yang memiliki peringatan hari kebudayaan. Ia mengibaratkan bahwa tak ada artinya pariwisata tanpa kebudayaan, kebudayaan yang meramu dan pariwisata yang akan menjualnya hingga ke berbagai pelosok di dalam dan luar negeri.

Persiapan berbagai pagelaran seni yang akan diadakan pada perayaan hari jadi tahun kedua berada pada tahap maksimal. Bertolak pada perayaan hari jadi kebudayaan tahun pertama, penambahan kegiatan seperti festival kuliner tradisional dan berbagai perlombaan akan gencar didiskusikan. Pelaksanaan kegiatan selama beberapa hari dengan 1 April sebagai hari puncaknya, hingga penayangan kegiatan di salah satu stasiun lokal juga menjadi pertimbangan.

Bekerja sama dengan berbagai dinas terkait, Abdullah berambisi untuk menuntun generasi milenial dan generasi-generasi selanjutnya agar melek budaya. Pengharapan agar anak-anak yang awalnya tidak senang mengenakan pakaian adat mengubah perspektif untuk kembali gemar berpakaian adat saat acara-acara khusus.

Rencana untuk membangun kampung budaya pun telah didiskusikan. Paropo digadang akan menjadi kampung budaya pertama di Makassar. Pembenahan sarana dan prasarana akan menjadi fokus utama sebelum diadakan penyaluran alat-alat musik tradisional sejenis gendang, kecapi, gong, dan sebagainya. Guna mewujudkan ambisi tersebut, segala yang berkaitan dengan kegiatan 1 April akan disebarkan melalui berbagai media.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here