Foto oleh Wildan Maulana
Makassar, Baruga – Bakal Calon Ketua dan Wakil Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Hasanuddin (Unhas) memaparkan visi dan misi dalam Pemilihan Umum Raya (Pemira), Rabu (27/11/2019). Pemaparan Visi Misi ini berlangsung di Taman Lema FISIP Unhas dengan dihadiri oleh warga BEM Kema FISIP Unhas dan Bakal Calon Ketua M. Arief Alfarabi B serta Wakil Ketua Dede Aldian Firdaus.
M. Arief Alfarabi B dan Dede Aldian Firdaus dalam kesempatan yang diberikan menjelaskan mengenai visi “Internalisasi Gerak Sinergis Menuju Kema FISIP Unhas yang Berintegritas” yang dibawanya. Mereka mengatakan, fokus visi misi yang dibawakan adalah bagaimana pembangunan gerak sinergis yang lebih berintegritas. “Integritas yang kita miliki adalah bagaimana kita melihat satu masalah menggunakan perspektif sosial politik. Sinergitas itu yang sebenarnya mau dibangun dan itu yang menjadi fokus pasca kemarin tidak adanya BEM secara struktural yang membuat ternyata pemersatu antara setiap elemen dalam Kema itu mulai bersekat-sekat,” jelas M. Arief Alfarabi B yang akrab disapa Abi.
Abi dan Dede juga memaparkan empat misi yang dibawanya sebagai Bakal Calon Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP Unhas. Adapun misi pertama ialah “Membangun hubungan dengan jaringan eksternal dalam kerangka pengadvokasian isu strategis yang dapat diinternalisasikan di lingkup Kema FISIP Unhas.”
Sejalan dengan misi tersebut, Abi menjelaskan akan membangun pola interaksi secara terus menerus dalam lingkup Kema sebagai langkah strategis paling utama. Hal tersebut disebabkan karena melihat kondisi hari ini yang hanya membahas atau membangun pembicaraan terhadap suatu masalah secara formal, seperti melalui kunjungan-kunjungan dari petinggi-petinggi lembaga. “Sebenarnya gerak-gerak keseharian yang sebenarnya mau dibangun. Karena kalau kita berangkat dari hal-hal yang formal, pasti juga bakal formal pula lah sinergitas yang terbangun.”
Misi selanjutnya yang dibawa adalah “Membangun pola pengaderan yang berfokus pada prapengaderan – pelaksanaan pengaderan – pascapengaderan sebagai usaha dalam mengembangkan pengetahuan anggota secara berkelanjutan.”
Menanggapi misi terkait pengaderan tersebut, Amli, salah satu anggota forum turut memberikan tanggapan kepada pasangan bakal calon terkait proses pengaderan di tingkat Kema FISIP Unhas. Ia menjabarkan di beberapa periode pelaksanaan, masalah yang terjadi hampir sama, yaitu terkait jadwal dan keikutsertaan seluruh elemen yang ada di Kema FISIP Unhas. “Waktu yang ditentukan dari pihak BEM Kema FISIP Unhas dan Himpunan Mahasiswa Departemen maupun Unit Kegiatan Mahasiswa itu selalu bertabrakan ataupun berdekatan waktunya sehingga yang menjadi masalah adalah kepesertaan dari Mimbar (Pengaderan tingkat FISIP) itu sendiri. Pada intinya adalah sebenarnya bagaimana kita saling tarik menarik kader.”
Abi kemudian menjawab keresahan tersebut dengan menjelaskan pentingnya memahami esensi pengaderan tingkat fakultas. “Hal ini karena tidak lahir satu dasar pemikiran yang sama melihat seberapa urgen pengaderan tingkat fakultas ini dan apa nilai-nilai yang mau diseragamkan dari keberagaman ini. Saya melihat BEM sebagai jembatan untuk menyatukan kembali atau mendudukkan bersama masalah tentang pengaderan fakultas karena apabila kita berangkat dari dasar pemikiran yang sama melihat apa esensi pengaderan fakultas, pasti kita bakal berpikir pengaderan tingkat fakultas itu penting terlepas seberapa penting organisasi membutuhkan kader,” jelas Mahasiswa Jurusan Sosiologi Angkatan 2016 ini.
Misi berikutnya adalah “Mengekpresikan kreatifitas anggota dalam kerangka keilmuan sosial-politik dengan cara mewadahi minat bakat anggotanya.” dan misi terakhir adalah “Mengoptimalkan pengadaan fasilitas yang dapat menunjang gerak-gerak keilmuan anggota dalam keseharian.
Forum ini berjalan interaktif selama kurang lebih dua jam, mulai pukul 20.50 hingga 23.00 Wita. Ketua Pemira Ian Fauzan selaku moderator mengajak serta hadirin yang datang untuk turut memberikan suara, “Ini adalah suatu forum yang membuka ruang aspirasi sebesar-besarnya warga Sospol untuk menyampaikan kepada bakal calon ketua dan wakil ketua sehingga bisa ditransformasikan di kemudian hari.”
Adapun agenda Pemira telah berlangsung selama tiga bulan, mulai dari Pendaftaran, Verifikasi Berkas, Uji Kepatutan dan Kelayakan, hingga Pemaparan Visi Misi. Ian menjelaskan, agenda terakhir Pemira yakni Pengumuman Hasil Pemira akan dilaksanakan secepatnya, “Ada pertimbangan ini pengumuman hasil akan dilaksanakan hari senin. Mengenai metode penilaian, dasarnya masih dipertimbangkan bagaimana menilai bakal calon ketua dan wakil ketua layak direkomendasikan menjadi Ketua dan Wakil Ketua BEM FISIP Unhas.” (Amalia Fildzah Adhani)