Teks oleh Andi Aulya Valma Basyuni
Foto oleh Kifo Kosmik/Aldo Chresna Pramana Anau
Dering pesan tak harmonis menguasai tiap detik
Mata terperanjat merenungi keliru akut darimu
Kala kota jadi nyenyat
Pesona malam saksi pilu kisah rampung tak terkendali
Bunga arumi seakan hilang aroma
Titik kata satu pihak tak seimbang
Ibarat bangunan satu fondasi berujung ambruk
Senandung ucapan terus terkenang
Paras dahayu kalbu tergoyak
Saat potret kenangan dipandang
Hati serasa ingin berontak
Ikatan batin saling terikat
Rindu hati ingin bertemu
Hangat kasih benar terjaga
Lembut hati terasa di benak
Takkan terkikis tawa darimu
Takkan lepas memori yang lalu
Hijau alam situasi kelam
Malam senyap menantikan rembulan
Ketukan sendu merampas sanubari
Ruang rindu menguasai kalbu
Wilayah kutub di ujung bumi
Seolah akulah yang dilanda beku
Walau hasrat terhempas arus angin
Tak mungkin hilang jejak kenangan
Akan tersimpan di hati paling dalam
Hadirmu sangat kudambakan
Terdayuh takkan pernah hilang
Hidupku terlalu malang
Nasibku berakhir suram
Sakura bunga merah jambu
Saat mekar nampak calak dipandang
Kembang elok terlihat manja
Akan ada waktu luruh jua
Pergilah. . .
Aku ingin lihat duniamu tersihir sempurna
Tapi ingatlah anindita hanya milik sang pencipta
Aku ingin meluapkan semua amarahku
Menggeluarkan semua air mata emosi
Luluh kesetiaan menunggumu hadirmu
Itu hanya menandakan aku orang bodoh
Bingung adalah kebiasaanku
Bahagia jarang bersamaku
Kesepian selalu menyelubungiku
Kesedihan sudah menyelimuti hariku
Rindu… menjauhlah dariku
Jangan menengok sekalipun
Bahkan jangan menyakitiku lagi
Betapa sesak jika engkau kembali
Sudah tak ada ruang bagimu
Maaf besar dariku… Rindu
Sedih hadir jika rindu ada
Bernapas pun harus ada organ tubuh tuk melengkapi
Hidup tak akan bisa sendiri
Takdir tak pernah salah sasaran
Sayur tanpa garam bak air yang hambar
Hidup tanpa kesedihan bak gambar tak berwarna
Hunjaman pisau di kalbu kan kutarik perlahan
Hati bukan tergores lagi
Darah jadi santapan luka
Jalani walau sakit, lalui walau pedih
Akan ada waktu cahaya hati tuk terbit kembali