Makna Toleransi dalam Film Konflik, Rusia

0
506

Makassar, Baruga – “Kita semua memang berbeda, tetapi dari tataran penciptaan kita semua sama,” kata salah satu fasilitator bedah film Konflik, Fadly Kaimuddin. Pemutaran film yang disutradarai oleh Garri Bardin ini merupakan rangkaian acara peringatan Hari Toleransi Internasional dan Hari Filsafat Dunia yang digelar oleh Lingkar Mahasiswa Islam (LISAN) Makassar bekerja sama dengan KOSMIK di aula Prof. Syukur Abdullah kemarin, Kamis (17/11).

Film Konflik yang berasal dari negara Rusia ini merupakan film propaganda yang berusaha melakukan sindiran terhadap perang dingin yang sedang terjadi antara Unisoviet dengan Amerika pada tahun 1983, di mana tahun film ini juga digarap. Film Konflik menceritakan sekumpulan korek api yang terbagi atas dua warna, biru dan hijau. Tetapi, sebenarnya korek-korek itu berasal dari kotak yang sama.

Di film Konflik terlihat pembatas-pembatas kayu yang membagi wilayah antara korek biru dan korek hijau, kalau diperhatikan merupakan representasi dari tembok berlin saat itu.

“Kenapa korek api? Itulah representasi Bardin tentang manusia yang rapuh dan gampang tersulut. Korek api yang menyala dan menyebar tampak sebagai nuklir saat cold war,” jelas salah satu fasilitator diskusi Bedah Film ini, Irwanto Hamid yang melihat dari sisi perspektif semiotika filmnya.

image

Kedua fasilitator diskusi bedah film saat meberikan pandagannya masing-masing kepada peserta diskusi  mengenai film Konflik di Aula Prof. Syukur Abdullah, Kamis (17/11/2016) | RIVAN/KIFO KOSMIK

image

Para peserta diskusi bedah film Konflik saat menyimak kedua fasilitator, Kamis (17/11) | RIVAN/KIFO KOSMIK

Menurut Irwanto, film yang dulu awalnya sebagai seni malah semakin kesini dijadikan sebagai alat propaganda. Hal itulah yang juga terjadi pada film Konflik. Tetapi, pesan yang ingin disampaikan Garri Bardin sebenarnya sangat sederhana bahwa kita semua berasal dan akan berakhir pada “kotak” yang sama, menjadi tersulut karena perbedaan hanya akan menghasilkan bencana.

Sekadar diketahui, diskusi bedah film ini salah satu rangkaian peringatan Hari Toleransi Internasional dan Filsafat Dunia. Rangkaian kegiatan peringatan ini akan berlanjut di pelataran Baruga dengan berbagai item seperti kegiatan sosial, bedah buku, dan diskusi terbuka pada Senin (21/11). (ADA)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here