Tanaman Sebagai Obat

0
542

Salah satu objek wisata yang terkenal di Gowa adalah Danau Tanralili. Namun, di tulisan ini kami tidak akan membahas mengenai objek wisata tersebut, melainkan akan membahas kekayaan alam yang terdapat di Lengkese. Lengkese sendiri merupakan sebuah dusun yang biasa menjadi tempat persinggahan para pendaki yang akan menuju Gunung Bawakaraeng atau Danau Tanralili.

Terletak di Kecamatan Parigi, Kabupaten Gowa, ternyata Lengkese tidak hanya menyuguhkan alam yang indah, tetapi juga menyimpan berbagai macam tumbuhan yang digunakan sebagai pengobatan tradisional oleh warga setempat.

Penggunaan obat tradisional bukan berarti menjadi pengobatan utama untuk warga Lengkese, tetapi diyakini obat ini mampu menjadi obat alternatif sebagai langkah awal dalam mengambil pertolongan pertama.

Kami dan teman-teman di Korps Mahasiswa Ilmu Komunikasi (Kosmik) tertarik untuk mengetahui tumbuhan apa saja yang biasa digunakan warga Lengkese sebagai pengobatan alternatif. Maka dalam kegiatan Pendidikan Dasar yang diselenggarakan oleh biro Green Communication Club (GCC) penelusuran pun dilakukan. 

 Dalam upaya pengumpulan data, kami melakukan observasi dan wawancara kepada warga setempat terkait obat-obatan tradisional yang masih dikonsumsi oleh warga.

Dari keterangan salah satu warga, Impa, ia mengatakan bahwa tumbuhan yang digunakan sebagai pengobatan adalah yang tumbuh secara liar ataupun ditanam langsung.

“Warga di sini masih sering menggunakan obat-obatan tradisional yang tumbuh secara liar maupun ditanam langsung” ujar Impa. 

Hal yang sama juga diutarakan oleh Daeng Tawang, warga Lengkese, “Di sini kami sering konsumsi tumbuh-tumbuhan yang dipercaya bermanfaat menyehatkan kami, seperti daun miana yang diketahui dapat menyembuhkan batuk-batuk,” kata Tawang atau lebih dikenal Pak Imam. 

Tidak hanya para orang tua yang mengonsumsi tumbuhan tersebut, melainkan anak muda juga ikut mengonsumsinya. Seperti Rudy, penjaga pos pendakian Tanralili dan Lembah Loe, ia juga ikut serta mengonsumsi tanaman yang tumbuh di sekitar lingkungannya.

Pengobatan yang dilakukan warga setempat tidak merujuk pada saran ilmiah terhadap tumbuhan tersebut, melainkan warisan turun temurun yang dilakukan hingga saat ini.

”Selama masih namakan monyet jadi bisa juga dimakan,” ungkap Impa. Artinya warga setempat terus mencoba untuk mengeksplor tanaman yang ada di sekitarnya yang dapat dikonsumsi sebagai tanaman obat.

Hasil riset kami menemukan, setidaknya ada enam tumbuhan yang biasa digunakan warga setempat sebagai pengobatan tradisional. Berikut keenam tumbuhan tersebut:

  1. Daun lappo-lappo
  • Rasa: Pahit 
  • Manfaat: Mengobati asma
  • Proses penyajian: Direbus bebas berapa daun
  1. Binaho/binahong
  • Rasa: Pahit
  • Manfaat: Mengobati penyakit dalam
  • Proses penyajian: Direbus 9 lembar daun, dua gelas air kemudian ketika air menyusut menjadi satu gelas baru diminum.
  1. Daun Miana
  • Rasa: Rasa daun
  • Manfaat: Mengobati batuk
  • Proses penyajian: Untuk dosis pertama rebus 7 lembar, dosis kedua 9 lembar, dan dosis ketiga 11 lembar. Helai daun harus ganjil karena diyakini tidak bereaksi apabila genap.
  1. Daun Kallong-kallong
  • Rasa: Rasa air
  • Manfaat: Mengobati  asma
  • Proses pembuatan: Direbus menggunakan air dua gelas sampai airnya meluap menjadi satu gelas
  1. Jantung Pisang 
  • Manfaat: Mengobati penyakit jantung 
  • Proses penyajian: Jantung pisang dibelah dua sampai ada getah mengalir lalu getahnya diminum
  1. Kumis Kucing
  • Manfaat: Mengobati kencing batu
  • Proses penyajian: 9 lembar daunnya dimasak sampai mendidih

Itulah 6 tumbuhan yang biasanya dijadikan pengobatan tradisional oleh warga Lengkese. Terlepas dari keenam tumbuhan tersebut, sebenarnya masih ada banyak lagi obat-obatan yang kami dapatkan tapi belum kami dapatkan daunnya serta belum terverifikasi. 

Penulis : Akhlaqul Karim dan Aziz Albar
Periset : Dakwan Abdul, Fahmi Fahreza, dan Fadhil Abulkhair

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here