Review Materi oleh: Assa Jauza
Tradisi sosiokultural terdiri dari dua kata yakni socius yang berarakar pada Ilmu Sosiologi dan kultural yang mengarah pada Ilmu Antropologi. Secara etimologi, sosiokultural bisa diartikan sebagai budaya yang dikonstruk dalam sosial.
Seringkali sosiokultural dimiripkan dengan tradisi komunikasi lainnya seperti semiotika, ini dikarenakan baik sosiokultural maupun semiotika mengandalkan ‘tanda’ sebagai subjek pengetahuan. Perbedaan mendasar di antara keduanya ialah semiotika menafsirkan dan membaca tanda sementara sosiokultural lebih menekankan alasan di balik tanda tersebut sehingga dapat disepakati sebagai sebuah kultur (budaya).
Hal yang paling menarik dari tradisi sosiokultural adalah ia bersifat Paradoxical Reflexifity alias bersifat paradoks atau sirkular. Tahap produksi dan reproduksi suatu budaya tidak pernah jelas betul awalnya atau tidak bisa diketahui secara jelas mana yang menjadi awal dan mana yang merupakan hasil pengulangan.
Adapun bahasan yang ada dalam sosiokultural :
1. Cara utk memahami
2. Makna
3. Norma
4. Aturan
5. Peran
6. Nilai
7. Pengetahuan
8. Kepercayaan kolektif
Dalam tradisi komunikasi sosiokultural ini pula dibahas teori belajar meliputi teori perkembangan kognitif yang berupa proses penemuan diri (Jean Pieget), teori belajar sosiokultural (Lev Vygotsky), teori konstruktivisme, serta diri yang saling memengaruhi dengan lingkungan.
Teori/varian yang mempengaruhi perkembangan sosiokultural:
1. Teori Interaksi Simbolik
2. Konstruksi Sosial (Peter Berger dan Thomas Luckmann)
3. Sosiolinguistik (J. A. Fishmann)
4. Filosofi Bahasa (Ludwig Wittgenstein)
5. Etnografi (Dell Hymes)
6. Etnometodelogi (Harold Garfinkel)