Foto oleh Kifo Kosmik
Makassar, Baruga – Ratusan Mahasiswa yang tergabung dalam Serikat Mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Rektorat Unhas pada Kamis (2/5/2019). Unjuk rasa ini dimulai pukul 12:50 Wita dengan mengambil titik kumpul di pelataran Mata Kuliah Umum (MKU) Unhas.
Aksi yang berlangsung hingga pukul 17:00 Wita ini diwarnai dengan pembacaan puisi, orasi, dan dialog antara peserta aksi dan pihak birokrat yang ditangani langsung oleh Rektor Unhas Prof. Dr. Dwia Aries Tina Palubuhu, M.A.
Dalam aksinya, mahasiswa menyuarakan beberapa tuntutan yang dirangkum dalam enam analisis masalah yakni Birokrasi Unhas yang kian tak profesional, Perguruan Tinggi Negeri Tingkat Negeri Berbadan Hukum (PTN BH) Unhas serta hiper-eksploitasi pekerja kebersihan dalam sistem jerat, kontrak dan outsourcing, jam malam mengebiri hak atas kampus, pungli pada ujian mahasiswa, kekerasan akademik (studi kasus pada skorsing empat mahasiswa kelautan), dan intervensi lembaga kemahasiswaan.
Menanggapi hal tersebut, Dwia mengatakan akan sesegera mungkin mengambil sikap terhadap tuntutan yang diajukan. “Akan menjanjikan kepada kalian untuk dipelajari sesegera mungkin. Oleh karena itu kita akan bertemu dengan perwakilan kalian untuk saling mencari informasi lebih dalam.”
“Kalau memang kami keliru dan melakukan kesalahan, percaya, kita akan koreksi dan tindaklanjuti,” tuturnya.
Peserta aksi kemudian meminta kepastian rentang waktu dengan mengajukan penandatangan pakta integritas agar terjaminnya penyelesaian terhadap tuntutan. Namun Rektor menolak penandatangan tersebut dengan alasan hal ini perlu disepakati oleh pejabat tinggi terkait.
Aksi tersebut pun berujung ricuh diakibatkan adanya pemukulan terhadap satu pihak saat menunggu informasi atas tuntutan datangnya Majelis Wali Amanat selaku salah satu pejabat tinggi terkait. (Muhaimin Syadzali Thahiri DJ)