Foto oleh Kifo Kosmik/Asry Badawi
Makassar, Baruga – Federasi Mahasiswa Universitas Hasanuddin dan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Hasanuddin menghadiri Debat Publik “Simpang Siur Gerakan Mahasiswa Unhas di Tengah Gelombang Wacana #ReformasiDikorupsi” pada Senin (21/10/19). Kegiatan yang diselenggarakan oleh Departemen Pengembangan dan Pelatihan Unit Kegiatan Pers Mahasiswa (UKPM) Universitas Hasanuddin (Unhas) ini berlangsung di Taman Sospol Unhas.
Debat yang menghadirkan langsung Sekretaris Jenderal (Sekjen) Federasi Mahasiswa Unhas Rachmat dan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Unhas (BEM Unhas) Abdul Fatir Kasim ini berangkat dari refleksi Aksi #ReformasiDikorupsi mahasiswa Unhas pada tanggal 23 dan 30 September 2019. Aksi tersebut merupakan gerakan penolakan Rancangan Undang Undang (RUU) yang dinilai tidak pro rakyat. Diskusi ini kemudian diadakan agar dapat menjadi refleksi bagaimana arah gerakan Unhas ke depannya, dan apa saja kekurangannya dalam melihat pergerakan mahasiswa Unhas selama ini.
Andi Bambang selaku Ketua UKPM mengatakan konsep debat publik yang dicanangkan ini menjadi wadah pertarungan wacana antara BEM Unhas dan Federasi Mahasiswa sehingga mahasiswa Unhas dapat melihat bagaimana wacana yang kedua belah pihak bawa dan keunggulan serta tujuan mereka. Hal ini berangkat dari kondisi Unhas saat ini yang menciptakan dualisme, yaitu kubu Federasi Mahasiswa dan kubu BEM Unhas yang masih menjadi isu panas dan sulit dipertemukan.
“Setidaknya dari pendiskusian ini, kita bisa cari benang merahnya. Apa yang sebenarnya mempengaruhi gerakan mahasiswa Unhas dan apa masalah-masalahnya, sehingga ke depannya kita dapat memperbaiki hal-hal tersebut, dan gerakan di Unhas bisa sama-sama sejalan,” lanjut Mahasiswa Jurusan Ilmu Hukum angkatan 2015 ini.
Bambang berharap semoga kegiatan yang diadakan oleh UKPM ini dapat menjadi pemantik bagi mahasiswa agar gerakan di Unhas dapat semakin masif dan sejalan.
Debat publik yang berlangsung sejak pukul 17.00 hingga 19.00 Wita ini dibuka dengan monolog yang ditampilkan oleh Al Ghifari Jasin. Acara kemudian dilanjut dengan narasi dari Sekjen Federasi Mahasiswa Unhas dan Ketua BEM Unhas lalu keduanya saling memberi tanggapan dan pertanyaan. Sesi debat ditutup dengan dibukanya kesempatan kepada peserta diskusi untuk mengajukan pertanyaan kepada Sekjen Federasi Mahasiswa dan Ketua BEM Unhas.
Ian Fauzan salah satu peserta diskusi publik yang sempat memberikan pertanyaan dalam sesi tersebut mengatakan kalau diskusi ini terselenggara dengan cukup baik karena menghadirkan feedback tidak hanya dari pembicara debat tapi juga dari audiens yang datang. Ke depannya, ia berharap diskusi seperti ini dapat terselenggara secara lebih baik lagi dengan tidak terbangunnya tendensi-tendensi antara pengikut Federasi Mahasiswa dan BEM Unhas. (Nurin Nashfati)