Para Kartini dalam Euforia Politik

0
661

Teks oleh Fitrayani Arya

Ilustrasi oleh Comgastra Kosmik

Raden Ajeng Kartini, sosok perempuan yang jatuh bangun dalam memperjuangkan emansipasi wanita, sejatinya memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap perempuan-perempuan Indonesia hingga saat ini. Beliau yang lahir pada 21 April 1879 di Jepara membuktikan bahwa tidak sepantasnya perempuan didiskriminasi dan dibatasi ruang geraknya dalam berkarya, memperoleh pendidikan, bahkan tidak menutup kemungkinan untuk menjadi pemimpin. Hal inilah yang mendasari sehingga tiap tanggal 21 April diperingati sebagai Hari Kartini guna mengenang perempuan hebat satu ini.

Perjuangan R.A Kartini kala itu berbuah manis, perubahan signifikan dari masa ke masa terus terjadi. Kini perempuan-perempuan Indonesia dapat mengenyam pendidikan dan mengejar karir setinggi mungkin, mengembangkan bakat dan berkarya, bahkan turut andil dalam dunia politik seperti yang banyak terjadi dewasa ini.

Banyak perempuan-perempuan hebat Indonesia yang tidak hanya memegang peran penting dalam memajukan Indonesia, tetapi juga mampu mengharumkan nama Indonesia dengan ikut dalam arus perpolitikan. Sri Mulyani misalnya, menyandang julukan sebagai Kartini modern sepertinya bukan tanpa alasan. Sri Mulyani dinobatkan sebagai wanita yang paling berpengaruh urutan ke-28 pada tahun 2014 dan sebagai menteri terbaik di Asia Pasifik pada tahun 2018 oleh Majalah Forbes. Kemudian terdapat Susi Pudjiastuti, wanita yang terpaksa memutus pendidikan di bangku kelas 2 SMA ini menerima banyak perhatian setelah diangkat menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan oleh Presiden Joko Widodo. Di luar dari latar belakang pendidikannya, ia mampu menjadi sosok yang tegas terhadap para pelanggar ketentuan hukum di Negara Indoensia.

Selain itu santer pula terdengar nama Tri Rismaharani, Wali kota Surabaya yang berhasil membawa Kota Surabaya menjadi kota yang rapi dan bersih. Berkat kepemimpinannya yang tegas namun merakyat dan baik hati, sosoknya menjadi sangat dihormati dan menjadi inspirasi bagi banyak masyarakat khususnya perempuan-perempuan Indonesia. Berkat keuletannya dalam membenahi Kota Surabaya, ia berhasil meraih gelar sebagai Wali Kota Terbaik di Dunia urutan ke-3 menurut The City Mayor Fondation pada tahun 2014.

Ketiga perempuan tersebut hanyalah contoh kecil dari banyaknya perempuan yang berhasil membanggakan Indonesia. Dengan ikut menggerakkan setir perpolitikan di Indonesia, mereka membuktikan eksistensi penerus-penerus Kartini yang akan terus hidup dan melahirkan generasi-generasi berjiwa Kartini untuk masa depan. Sebagai masyarakat Indonesia, sudah sepantasnya perhelatan Hari Kartini yang hanya datang sekali dalam satu tahun disambut bahagia dan suka cita.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here